Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 23:04:55【Resep】272 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(5)
Artikel Terkait
- Polri gelar tanam jagung kuartal IV guna dukung swasembada pangan
- KAI pastikan pengembalian tiket 100 persen imbas banjir di Semarang
- Bukan sekadar pesta kostum, ini sisi positif Halloween yang jarang diketahui
- KSAD sebut pelatihan personel di bidang MBG dibiayai pihak Singapura
- HMI: MBG bisa hadirkan generasi sehat dan berdaulat
- Wamenkum minta aturan soal industri tembakau disusun ekstra hati
- Nikita keberatan terhadap vonis empat tahun & denda Rp1 miliar
- Pastikan keamanan produk, DKPP Batam perketat pengawasan obat hewan
- Ini kata SPPG Meruya Selatan terkait asal menu beracun pada MBG
- Pemprov Banten percepat pembangunan dapur MBG bagi jutaan pelajar
Resep Populer
Rekomendasi

KPK tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam OTT

Siswa Sekolah Rakyat di Tangsel dapat laptop

Khofifah optimistis integrated farming Pasuruan dongkrak produksi susu

Khofifah optimistis integrated farming Pasuruan dongkrak produksi susu

DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir

Wakapolda Sumut: Dapur SPPG Polres Tapanuli Utara layani 1.762 siswa

BGN targetkan "zero" kasus dalam Program MBG dengan sejumlah inovasi

NasDem serahkan bantuan pada lansia dan anak di panti sosial Jaktim